Posts

Showing posts from April, 2019

Kata-kata terbaru april 2019

Image
Kau pandai meminjam nama seseorang, kemudian kautulis puisi. Kautahu sampai kapanpun dia tidak bisa benar-benar beranjak pergi. Kau menang. Pria itu hanya pura-pura tuli, sayang. Dia hanya pura-pura buta. Hanya pura-pura mati rasa. Tapi dadanya yang gemuruh, tak pernah berhenti menjelaskan rasa, luka, juga kemungkinan- kemungkinan perihal kehilangan. Kemarin kau berujar tentang kelak Kelak yang aku takutkan: Kau dan aku akan jadi asing, Kau dan aku akan terbiasa dengan tanpa, Kau dan aku sibuk dengan rimba masing-masing. Sekarang aku jadi kelak yang asing di matamu tapi tetap tak bisa terbiasa dengan 'tanpa' beraroma hampa. Kau berjalan dan terlihat baik-baik saja. Aku ingin sekadar bertanya Bagaimana kau berhasil melakukannya? Senyum itu, bahagia itu berhasil menyakitiku. Bahwa nyatanya tanpa aku kau tetap sempurna tapi aku tidak. Aku menemukan kau yang lautan.  Di hadapanmu, aku tak pandai berbeda dari kebanyakan manusia:  Ingin b

Saat seseorang duduk di kepalamu

Image
Kau hadir saat aku sedang memaki takdir. Mencaci semesta dan segala bentuk cerita yang membuatku derita. Kau hadir dengan sebuah ulasan sunggingan biasa. duduk dibawah temaram senja yang ditemani rintik hujan, Kau masih disana. Hadir. Hidup dalam setiap deretan kata-kata rindu dalam larik-larik syair yang tak pernah sekalipun berani kuberikan. Hanya berani kutuliskan dengan degup harapan kau akan membacanya, mengerti, bahwa aku masih disini. Menanti, Aku tak punya nyali untuk menyampaikan rindu yang begitu menggebu, terlalu ragu-ragu bahwa kau akan menolaknya, mengatakan bahwa kau tak lagi disana. Hatimu tak lagi tersedia untukku. Aku hanya berusaha menyembunyikannya sendirian, membenamkan rindu yang keras kepala meminta diutarakan. Menyakitkan? Iya. Tapi itu lebih baik daripada aku menyampaikannya dan skenario imajinasiku diatas terjadi. Aku tak sanggup menderita untuk kesekian kali, Lalu. kini selagi gerimis yang menemani, setiap rindu yang hadir dalam kepala, kusampaikan da

Caption dan Puisi terbaru

Image
Cuacanya cerah ya, Dan seharusnya kau tau jika aku tak pernah pandai memulai percakapan Pun untuk segala macam hal. Seperti hubungan, percakapan akan berhenti karena bosan Kehilangan harapan dan kehabisan alasan. Kau seharusnya lebih paham Bagaimana aku tak pernah berani memulai pembicaraan atau hubungan Sebab aku takkan pernah sampai hati mengacuhkan. Karena hati sepertimu seharusnya lebih paham Lebih dari sekadar paham Jika kita tak sepantasnya menumbuhkan harapan. Bee_ ada kerinduan yang tak sampai pada pundakmu Debur rindu yang tak mampu meriak dan menyapu sepi hingga kakimu Desah angin yang resah menimang gelisahku. Mungkin aku butuh sebuah temu. Mungkin Adakah waktu yang direstui Tuhan untuk kita nikmati bersama? Aku ingin mencintaimu sebagai manusia yang sangat mencintaiku Bee_ Kita tak pernah ke mana-mana. Dalam ingatan manusia Kita adalah larangan yang kelewat batas Hingga kebenaran memilih diberantas Dan kedunguan dibesarkan bagai anak